Monday 6 April 2015

Makalah DKV_Desain Mebel sebagai fasilitas yang Berkualitas




DESAIN MABEL SEBAGAI FASILITAS YANG BERKUALITAS


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Seni Rupa
Dosen Pengampu: Drs. Triyanto, M.A.




Disusun oleh:
Muhamad Khalim
2411412021
Rombel 301
Desain Komunikasi Visual S1





JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014


Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com
DESAIN MABEL SEBAGAI FASILITAS YANG BERKUALITAS
oleh: Muhamad Khalim
1.    Pendahuluan
Kata mebel adalah perabotan yang paling dibutuhkan dalam berbagai aktivitas manusia di dalam ruangan. Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan perabot berperan sebagai fasilitas atau sarana bagi berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruangan (Jamaludin, 2007:7).
Furniture atau Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap (http://al-rasyid.blog.undip.ac.id/2012/04/09/pengertian-furniture-atau-mebel/)
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa mebel adalah Perabotan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti kursi, meja, dan lemari.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu apa yang dimaksud dengan desain mebel, apa saja gaya dalam desain mebel, dan bagaimana proses desain mebel sehingga mendapat hasil yang berkualitas.
Tujuan makalah ini adalah ingin memberikan penjelasan tentang pengertian desain mebel, macam-macam gaya dalam desain mebel, dan cara desain mebel agar berkualitas. .
Sedangkan manfaat hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi bahan masukan untuk pembuatan makalah selanjutnya.

2.    Pembahasan
2.1.        Pengertian Desain Mebel
Kata desain sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat pada umumnya. Desain lahir di tengah masyarakat modern terutama ketika muncul istilah revolusi industri. Proses kreatif dan inovatis di tuntutnya otak kanan dan otak kiri yang di olah manusia sendiri. Jadi desain itu ada karena ada proses creative dan inovatif dalam diri manusia yang di tujukan kepada pemecahan masalah di pahami sebagai konsep terprogram. Dan di dalam profesi desain maka di sebutlah konsep desain (www.beritasatu.com).
Kata desain berasal dari kata Disegno dalam bahasa italia yang artinya menggambar. Sefangkan dalam konteks budaya industri desain adalah suatu upaya penciptaan model kerangka kerangka bentuk, pola atau corak yang direncanakan dan dirancang berdasarkan tuntutan kebutuhan manusia (www.roizjepara.blogspot.com)
Kata mebel adalah perabotan yang paling dibutuhkan dalam berbagai aktivitas manusia di dalam ruangan. Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan perabot berperan sebagai fasilitas atau sarana bagi berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruangan (Jamaludin, 2007:7).
Furniture (bahasa inggris) di terjemahkan menjadi mebel. Kata mebel di gunakan karena sifatnya yang mobilitas mudah di pindahkan atau (bahasa prancis) meubel atau (bahasa jerman) mobel (Baryl, 1977:26).
Mebel  adalah benda pakai yang dapat di pindahkan ,  berguna bagi kegiatan manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain, dan sebagainya yang memberi kenyamanan dan keindahan(Baryl, 1977:26).
Sejalan dengan apa yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa desain mebel adalah  proses kreatif dan inovatif yang bersumber dari dalam diri manusia yang dituangkan ke dalam perabotan yang berfungsi sebagai fasilitas atau sarana bagi berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruang.

2.2.        Macam-macam Gaya dalam Desain Mebel
Desain mebel memiliki berbagai gaya yaitu:
a.     Gaya primitif
Gaya primitive adalah gaya yang belum mengenal estetika. Kecenderungan untuk membuat mebel di dasari pada sebuah kepercayaan yang masih animisme dan dinamisme. Bahan material hanya bersifat seadanya yaitu selaras dengan alam, melihat dari zaman neolitikum atau zaman batu. Masyarakat primitive tidak mengenal dasain tetapi secara turun temurun mengetahui tata cara desain hanya saja mempunyai karakter dan ciri alam adalah tempat dan bahan berkaryanya seperti: bongkahan batu,bongkahan logam, bongkahan kayu (www.roizjepara.blogspot.com).

     Gambar 1: kursi gaya
     Promitif
                                    (sumber: http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Mebel/420/outdoor.html)

b.     Gaya klasik
Mebel-mebel eropa hadir karena sebuah ambisi manusia terhadap pencitraannya (image) si pemakainya sebagai status sosialnya. Artefak-artefak yang di temukan membuktikan bahwa mebel telah di jadikan alat untuk menampilkan kekuasaan pada zamannya (www.roizjepara.blogspot.com).
Perkembangan desain mebel eropa diawali oleh gaya gothic dan terus berlangsung hingga abad ke-19 . hal ini sama dengan produk dalam negri yang popular yaitu desainer mebel jepara yang sampai kini masih terlihat, seperti gaya eropa : Choppendale, Sheraton, Queen Anne, dll
Dengan demikian ciri-ciri mebel klasik eropa antara lain:
1)        Desain dikerjakan oleh seniman
2)        Mayoritas penuh dengan hiasan (ornament).
3)        Produk dikerjakan oleh tukang kayu
4)        Bersifat kerajinan tangan dan di buat secara manual.
5)        Desain di  buat berdasarkan selera
6)        Desain yang dibuat bertujuan untuk memperoleh kebanggaan
7)        Produk tidak dibuat secara missal
8)        Desain cenderung ekslusif
9)        Konsep desain cenderung ‘black Box”, emosional ,spiritual,  magis dan sacral.
10)     Gagasan hanya berdasarkan pengalaman di lingkungan
11)     Kemampuan atau ketrampilan yang di gunakan berlandaskan kepada tradisi alamiah secara turun-temurun
Esensi gaya desain mebel klasik berpijak pada konsep fungsi harus mengikuti makna bentuk ornament (www.roizjepara.blogspot.com).
           




Gambar 2: Meja dan Kursi gaya klasik
(Sumber: http://www.imagebali.net/detail-artikel/838-perbedaan-dan-persamaan-furniture-gaya-victoria-dan-klasik.php)

c.      Gaya modern
Istilah modernism di pahami sebagai aliran baru yang merujuk kepada semua gaya. Desain yang di tampilkan pada era modern ini merupakan adaptasi dari bentuk dan tema yang sudah ada . bahan yang dipakai kebanyakan hasil produksi mesin. Kemudian muncul inovasi-inovasi baru yang menjawab tantangan jaman, dengan lebih memperhatikan  kekuatan dan kelemahan desain scara structural serta lebih mempertimbangkan biaya pembuatannya.
Dengan demikian ciri-ciri mebel klasik eropa antara lain:
1)        Desain di kerjakan oleh arsitek atau desainer professional.
2)        Bentuk mengikuti fungsi
3)        Desain di ciptakan sederhana dan praktis.
4)        Desain dibuat berdasarkan kebutuhan pasar.
5)        Tampilan desain cenderung bersifat universal.
6)         Konsep desain berdasarkan pemikiran”glass box”
7)        Gagasan desain berdasarkan pada penelitian ilmiah.
8)        Mebel dikerjakan menggunakan mesin produksi.
9)        Ketrampilan di proleh scara formal dari skolah, bukan turun temurun seperti pada mebel gaya tradisional.
Gaya modern juga di tandai oleh:
1)        Gaya internasional.(universal).
2)        Fungsional-pragmatik
3)        Bentuk yang sederhana.
4)        Mekanikal, logis dan teknologis.
5)        Anti hiasan.
6)        Anti metafora.
7)        Anti simbolik dan
8)        Susunan fungsional (Jencks, 1989 :67)
Lima Gaya desain yang menjadi tonggak sejarah desain mebel modern adalah: Art Nouveau, Deutcher Werkbund, De Stijl, Bauhaus, dan Art Deco (www.roizjepara.blogspot.com).
Gambar 3: Kamar gaya modern
(Sumber: http://distributormebelfurniture.blogdetik.com/)

d.     Gaya postmodern
Menurut Jencks, gaya potmodern mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
1)             Berkode ganda(double coding)
2)             Berbentuk semiotika.
3)              Rumit(kompleks)
4)             Punya arti semiotika-semantik
5)             Menggunakan hiasan
6)             Metafora.
7)             Simbolik
8)             Berfungsi campuran
9)             Kontekstual.
Esensinya  bahwa desain mebel pos modern selalu ‘bermain-main’ dengan bentuk makna dengan mengikuti irama bahasa(linguistic). Dalam konteks desain, bahasa di maksud adalah bahasa visual atau bahasa rupa. Gaya desain mebel post modern yang sudah di kenal di dunia antara lain gaya Memphis dan gaya neo furniture.
Prinsip yang dianut oleh gaya desain mebel postmodern ini adalah fungsi mengikuti permainan bentuk, atau fungsi bermain-main dengan bahasa bentuk.Gaya neo-furniture timbul  mengacu pada gaya masa lalu yaitu primitisme, barok baru, naturalism baru, , bricolage, modern baru, dan romantic post-punk (downey, 1994).gaya Memphis cenderung menggunakan warna-warna yang unik serta eksentrik dengan komposisi bentuk yang sangat bebas. Memphis juga mengolah pola-pola dasar yang berbeda dengan gaya modern , bahkan menggugurkan  karakteristik desain mebel modern (www.roizjepara.blogspot.com).
Gambar 4: Kursi gaya postmodern
(Sumber: http://indigoss.com/)
Berdasarkan uraian di atas, macam-macam gaya desain mebel ada 4 yaitu gaya primitif, gaya klasik, gaya modern, dan gaya postmodern.

2.3.        Proses dan Metode Desain Mabel agar Berkualitas
Proses dan metode desain mebel memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama dalam membat desain mebel adalah menentukan dahulu jenis dan fungsinya, termasuk mengumpulkan data yang dibutuhkan misalnya ukuran, material dan atau kriteria lain yang disyaratkan. Tahapan selanjutnya adalah proses membuat gambar sketsa, gambar terukur, gambar presentasi, model gambar kerja atau shop drawing dan prototipe sebagai proses akhir untuk selanjutnya diproduksi (Jamaludin, 2007:154).

a.            Sketsa
Pembuatan gambar sketsa adalah proses menuangkan berbagai gambar atau ide kreatif ke dalm bentuk gambar kasar. Sketsa ini umumnya berupa rangkaian gambar dalam berbagaibentuk, untuk kemudian dipilih salah satu atau beberapa gambar yang paling bagus dan kreatif baru atau unik. Dari beberapa sketsa ini kemudian dilanjutkan dengan menyempurnakan gagasan terpilih ke dalam gambar terukur (Jamaludin, 2007:154).
Gagasan mencari bentuk suatu desain dapat diperoleh dari cara brainstorming atau mengeluarkan seluruh ide ke dalam bentuk sketsa. Sumber gagasan atau inspirasi dapat diperoleh dari mana menjadi sumber inspirasi yang tidak akan ada habisnya (Jamaludin, 2007:155).
b.            Model
Model adalah contoh desain yang terpilih dengan membuat bentuk pemodelan tiga dimensi ke dalam skala tertentu seperti 1:5 atau 1:10. Kadang-kadang model berupa sketsa dibuat tanpa menggunakan skala tetapi dibuat proporsional sasuai dengan gambar untuk mencari dan mendapatkan bentuk visual tiga dimensi dari desain yang dikehendaki (Jamaludin, 2007:156).
c.            Gambar
Gambar terdiri dari berbagai istilah atau sebutan yang menunjukkan pada jenis gambar yang dibuat. Model gambar yang biasa dipakai dalam jenis gamabr yang dibuat. Model gambar yang biasa dipakai dalam desain mebel adalah gambar ortogonal, yaitu gambar objek desain dalam beberapa posisi seperti tampak depan, samping, atas, atau belakang (Jamaludin, 2007:157).
d.            Mock-up dan prototipe
Mock-up adalah model dalam skala penuh bagian-bagian tertentu yang dianggap diperlukan untuk melihat bentuk sesungguhnya dalam skala sebenarnya. Material yang dipakai tidak selalu mewakili material yang sesungguhmya dipakaidalam desain yang sebenarnya. Sedangkan prototipe adalah metode pemindahan gambar dua dimensi ke dalam bentuk sesungguhnya (tiga dimensi) secara keseluruhan. Prototipe adalah pembuatan model dalam skala penuh (1:1) dengan ukuran dan konstruksi setepat mugkin dan dengan nenggunakan material sebagaimana direncanakan (Jamaludin, 2007:161).
Dari pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hal terpinting pada proses dan metode desain mebel  adalah terlebih dahulu tentukan dahulu jenis dan fungsinya, kemudian barulah ketahapan selanjutnya yaitu sketsa, model, gambar, mock-up, dan prototipe.
3.    Penutup
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, akhirnya dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut:
Pertama, pengertian desain mebel adalah  proses kreatif dan inovatif yang bersumber dari dalam diri manusia yang dituangkan ke dalam perabotan yang berfungsi sebagai fasilitas atau sarana bagi berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruang.
Kedua, Macam-macam gaya desain mebel meliputi; gaya primitif, gaya klasik, gaya modern, dan gaya postmodern.
Ketiga, hal terpinting pada proses dan metode desain mebel  adalah terlebih dahulu tentukan dahulu jenis dan fungsinya, kemudian barulah ketahapan selanjutnya yaitu sketsa, model, gambar, mock-up, dan prototipe.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disarankan kepada pembaca khususnya perusahaan mebel supaya tulisan ini dapat menambah wawasan mengenai desain mebel yang baik dan berkualitas.




DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin. 2007. Pengantar Desain Mebel. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama

http://al-rasyid.blog.undip.ac.id/2012/04/09/pengertian-furniture-atau-mebel/http://distributormebelfurniture.blogdetik.com/

http://indigoss.com/

http://roizjepara.blogspot.com/201210desain-mebel.html

http://www.beritasatu.com/ekonomi/210571-industri-mebel-ri-ditargetkan-capai-2-pasar-global.html

http://www.imagebali.net/detail-artikel/838-perbedaan-dan-persamaan-furniture-gaya-victoria-dan-klasik.php

http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Mebel/420/outdoor.html


No comments:

Post a Comment