POSTMODERN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Estetika
Barat
Dosen Pengampu: Dr. Sri Iswidayati,
M.Hum.
Disusun Oleh:
Muhamad Khalim
2411412021
Rombel 403
No urut 13
Desain Komunikasi Visual S1
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
POSTMODERN
Gerakan postmodern berkembang setelah era modern,
dimulai di Amerika sekitar tahun
1960-1970-an dan kemudian menyebar ke Eropa dan seluruh dunia.
-
Postmodern
merupakan gaya akhir abad ke-20 dan teori konseptual dalam seni dan arsitektur,
ditandai dengan ketidakpercayaan umum terhadap ideologi seni.
-
Postmodernisme bukanlah faham tunggal
sebuah teori, namun justru menghargai teori-teori yang beragam (Syarif,
2013:102).
Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme
sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat
beragam.
-
Derrida, Foucault dan Baudrillard: bentuk radikal dari kemodernan yang gagal dalam menyeragamkan teori-teori.
1.
Pengertian
Post-modern-isme, berasal dari bahasa
Inggris yang artinya faham (isme), yang berkembang setelah (post)
modern.Istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1930 pada bidang seni oleh Federico de Onis
untuk menunjukkan reaksi dari modernisme (Syarif, 2013:102)
Pauline
Rosenau (1992) mendefinisikan Postmodern secara gamblang dalam istilah yang
berlawanan antara lain: Pertama, postmodernisme merupakan kritik atas
masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern
cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas.Yaitu
pada akumulasi pengalaman peradaban Barat adalah industrialisasi, urbanisasi,
kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat. Namun mereka
meragukan prioritas-prioritas modern seperti karier, jabatan, tanggung jawab
personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme,
penelitian objektif, kriteria evaluasi, prosedur netral, peraturan impersonal
dan rasionalitas. Kedua, teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang
biasanya dikenal dengan pandangan dunia (world view), metanarasi, totalitas,
dan sebagainya (afidburhanuddin.wordpress.com).
Postmodernisme
bersifat relatif. Kebenaran adalah relatif, kenyataan (realitas) adalah
relatif, dan keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain.
Hal tersebut jelas mempunyai implikasi dalam bagaimana kita melihat diri dan
mengkonstruk identitas diri. Hal ini senada dengan definisi dari Friedrich
Wilhelm Nietzsche sche (1844-1900) dikenal sebagai nabi dari postmedernisme.
Dia adalah suara pionir yang menentang rasionalitas, moralitas tradisional,
objektivitas, dan pemikiran-pemikiran Kristen pada umumnya. Nietzsche sche
berkata, “Ada banyak macam mata. Bahkan Sphinx juga memiliki mata; dan oleh
sebab itu ada banyak macam kebenaran, dan oleh sebab itu tidak ada kebenaran.”
().
Menurut
Romo Tom Jacob, kata ‘postmodern’ setidaknya memiliki dua arti: (1) dapat
menjadi nama untuk reaksi terhadap modernisme, yang dipandang kurang human, dan
mau kembali kepada situasi pra-modernisme dan sering ditemukan dalam
fundamentalisme; (2) suatu perlawanan terhadap yang lampau yang harus diganti
dengan sesuatu yang serba baru dan tidak jarang menjurus ke arah sekularisme ().
Sumber
lain menyebutkan bahwa Postmodernisme adalah faham yang
berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernisme bukanlah
faham tunggal sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran
dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan
arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu
menjadi sangat beragam. Bagi Lyotard dan Geldner, modernisme adalah pemutusan
secara total dari modernisme. Bagi Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk
radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan
teori-teori (postmodernis.blogspot.com).
Berikut beberapa pendapat para ahli:
a.
Menurut Lyotard, Postmodernisme adalah lawan
dari modernisme yang dianggap tidak berhasil mengangkat martabat manusia modern
(korowkoro.blogspot.com).
b.
Menurut Jameson, Postmodernisme adalah
pengembangan dari modernitas (korowkoro.blogspot.com).
c.
Menurut Eddy Peter P, Postmodernisme merupakan suatu pemberontakan
pada janji modernisme yang menjanjikan keadilan dan kemakmuran manusia yang
dinilai gagal memenuhi janjinya (korowkoro.blogspot.com).
d.
Menurut Maysa Syifa Aljauza, Postmodernisme
adalah sebuah aliran pemikiran dan menjadi semacam paradigma baru, yang
merupakan antitesis dari modernisme, yang dinilai telah gagal dan tidak lagi
relevan dengan perkembangan zaman. Modernisme yang ditandai oleh kepercayaan
penuh pada keunggulan sains, teknologi, dan pola hidup sekuler, ternyata tidak
cukup kokoh untuk menopang era industrialisasi yang dikampanyekan dapat membawa
kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat (korowkoro.blogspot.com).
2.
Perkembangan Sejarah dan Tokoh-tokoh Postmodern
Pada awalnya, kata postmodern tidak muncul
dalam filsafat ataupun sosiologi. Wacana postmodern ini pada awalnya muncul
dalam arsitektur dan kemudian juga dalam sastra. Arsitektur dan sastra
‘postmodern’ lebih bernafaskan kritik terhadap arsitektur dan sastra ‘modern’
yang dipandang sebagai arsitektur totaliter, mekanis dan kurang human.
Akhirnya, kritik terhadap seni arsitektur dan sastra modern ini menjadi kritik
terhadap kebudayaan modern pada umumnya yang dikenal sebagai era postmodern ().
Benih posmo pada awalnya tumbuh di lingkungan
arsitektur. Charles Jencks dengan bukunya The Language of Postmodern
Architecture (1975) menyebut post modern sebagai upaya mencari pluralisme gaya
arsitekture setelah ratusan terkukung satu gaya. Postmodernisme lahir di St.
Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul 3:32 sore. Ketika pertama kali didirikan,
proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di anggap sebagai lambang arsitektur
modern. Yang lebih penting, ia berdiri sebagai gambaran modernisme, yang
menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat utopia demi kesejahteraan
manusia. Tetapi para penghuninya menghancurkan bangunan itu dengan sengaja.
Pemerintah mencurahkan banyak dana untuk merenovasi bangunan tsb. Akhirnya,
setelah menghabiskan jutaan dollar, pemerintah menyerah. Pada sore hari di bulan
Juli 1972, bangunan itu diledakkan dengan dinamit. Menurut Charles Jencks, yang
dianggap sebagai arsitek postmodern yang paling berpengaruh, peristiwa
peledakan ini menandai kematian modernisme dan menandakan kelahiran
postmodernisme.
Akhirnya, pemikiran postmodern ini mulai
mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, ilmu
pengetahuan, dan sosiologi. Postmodern akhirnya menjadi kritik kebudayaan atas
modernitas. Apa yang dibanggakan oleh pikiran modern, sekarang dikutuk, dan apa
yang dahulu dipandang rendah, sekarang justru dihargai ().
3.
Faktor-faktor
yang mendorong munculnya postmodern pada pertengahan 1960-an
-
Orang menjadi semakin lebih kecewa tentang
makna yang melekat dan nilai hidup (dan seni), kekecewaan luas dengan nilai
kehidupan dan makna seni yang mendiskreditkan otoritas, keahlian, pengetahuan (Syarif,
2013:102).
-
Kekecewaan terhadap makna seni yang lebih
memokuskan pada keterampilan atau teknik produksi dan kurang menonjolkan kreativitas individu (Syarif,
2013:102).
-
Munculnya
teknologi berbasis gambar baru (misalnya televisi, video, sablon, komputer,
internet, LED), yang menghasilkan besar gelombang film dan citra fotografi dan
berkurangnya ketergantungan pada mistar. Dengan memanipulasi teknologi baru
ini, seniman telah mampu menciptakan
sesuatu yang baru (Syarif, 2013:102).
-
Pertumbuhan
konsumerisme dan kepuasan instan selama beberapa dekade terakhir dari abad
ke-20 juga telah memiliki dampak besar pada seni visual. Konsumen modern ingin
kebaruan. Mereka juga ingin
hiburan. Sebagai tanggapan,
banyak seniman, kurator dan profesional lainnya telah mengambil kesempatan
untuk mengubah seni menjadi "produk." Sebagai contoh, instalasi dan video
yang telah memungkinkan konsumen untuk mengalami seni dengan cara yang jauh
lebih pro-aktif (Syarif, 2013:102-103).
-
Adanya gaya universal dalam arsitektur
menyebabkan arsitek postmodernis pada sekitar tahun 1970, mulai kembali
memanusiakan arsitektur
akhir abad ke-20 dengan
merancang struktur dengan memasukkan
unsur dari budaya populer dan tradisional (Syarif, 2013:103).
-
Postmodernisme lebih
menunjuk pada konsep berpikir (Syarif, 2013:103).
-
Postmodernitas lebih
menunjuk pada situasi dan tata sosial produk teknologi informasi, globalisasi,
fragmentasi gaya hidup, konsumerisme yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya
negara dan bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi (Syarif,
2013:103).
-
Hal ini secara
singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang dihilangkan
oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme (Syarif,
2013:103).
-
Setidaknya kita
melihat dalam bidang kebudayaan yang diajukan Frederic Jameson, bahwa
postmodernisme bukan kritik satu bidang saja, namun semua bidang yang termasuk
dalam budaya (Syarif, 2013:103).
5.
Ciri pemikiran di era postmodern:
-
Postmodern adalah
pluralitas berpikir dihargai, setiap orang boleh berbicara dengan bebas sesuai
pemikirannya, dan
-
Postmodernisme
menolak arogansi dari setiap teori, sebab setiap teori punya tolak pikir
masing-masing dan hal itu berguna (Syarif, 2013:103).
6.
Perbedaan karakter Modernisme dan Postmodernisme :
-
Modernisme : singular, seragam, tunggal (Syarif, 2013:103).
-
Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka (Syarif,
2013:103).
-
Seniman modern harus memiliki keterampilan
dalam perspektif, komposisi, teori warna dan semua hal lain yang diperlukan
untuk menciptakan karya yang "bermakna"(Syarif, 2013:103).
-
Seniman postmodern lebih mementingkan konsep
yang menjadi kekuatan dominan, dan mendukung dalam pembentukan seni yang lebih
menekankan pada "inovasi" (Syarif, 2013:103).
7.
Gerakan post-modern
Sejauh ini, belum ada gerakan seni
internasional besar selama periode postmodernis. Postmodern ditandai oleh sejumlah
gerakan nasional bersama dengan beberapa artforms baru. Gerakan post-modern:
-
Pop Art (1960 dan seterusnya), dipelopori oleh Andy Warhol (1928-1987) yang membuat seni dari unsur,
citra yang diproduksi secara massal.
-
Seni Konseptual (1960 dan seterusnya), yang lebih mementingkan ide, yang
dipelopori oleh Yves Klein.
-
Performance Art (Awal 1960 dan seterusnya), dengan cara baru
untuk membuat seni dapat diakses oleh massa, yang dipelopori oleh Gilbert & George.
-
Instalasi Seni (1960 dan seterusnya), dengan cara baru untuk
menarik penonton dalam karya seni, seperti yang dicontohkan oleh Tracey Emin My Bed (1999).
-
Video(1960 dan seterusnya) atau Animasi,
yang menjadikan seni lebih dinamis,
lebih menyerap, lebih menarik, dengan penggunaan komputer seni untuk memanipulasi dan mengontrol gambar.
-
Land Art (pertengahan 1960-an) yang diperjuangkan oleh seniman
eksperimental Robert Smithson (1938-1973),
serta Christo dan Jeanne-Claude (keduanya b.1935' dikenal sebagai seniman
pembungkus' alam).
-
Graffiti Art (Akhir 1960s/awal tahun 1970 dan seterusnya) yang berupa: lukisan instan, ketenaran
instan, yang dipelopori oleh seniman jalanan Banksy(b.1973-4) dan
Jean-Michel Basquiat(1960-1988).
-
Artis muda Inggris / Britart (1980s/1990s Akhir) dengan ide-ide mengejutkan, yakni
berpakaian sebagai seni, yang dipelopori oleh Damien Hirst (b.1965) dan Tracey Emin (b.1963).
-
Seni Fotografi yang dipelopori oleh beberapa kelompok
postmodernis yang ahli dalam penggunaan kamera.
-
Neo-Pop Art(akhir 1980-an
dan seterusnya) dengan karyanya berupa patung
plastik besar mainan anak-anak dan banyak lagi dalam vena yang sama, yang
merupakan karya-karya Jeff Koons(b.1955).
-
Patung
postmodernis (1970 dan seterusnya) seni
plastik postmodernis telah sangat dipengaruhi oleh seniman berikut: Jean Tinguely(1925-1991), seniman kinetik Swiss; pematung
superrealist Duane Hanson(1925-1996) dan John De Andrea (b.1941), orang Prancis Arman (1928-2005), yang dikenal karena
"akumulasi", yang minimalis Donald Judd (1928-1994) danSol LeWitt (1928-2007); Pop pematung Claes Oldenburg (b.1929), Richard Serra (b.1939) dan Anish Kapoor (b.1954), keduanya dikenal untuk pekerjaan
umum skala besar mereka, Bruce Naumann (b.1941), artis postmodernis inovatif
terkenal karena patung neon nya (Syarif, 2013:104).
DAFTAR PUSTAKA
Jencks,
Charles. 1975. The Language of Postmodern Architecture.
Stangos, Nikos.
1994. Concepts of Modern Art From Fauvism to Postmodern, London: Thames
and Hudson.
Syarif, Ibnan. 2013. Hand Out Sejarah Seni Rupa
Mancanegara. Semarang: UPT Unnes Press.
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/23/sejarah-filsafat-post-modern/
http://korowkoro.blogspot.com/2013/03/kebudayaan-manusia-postmodern.html
http://postmodernis.blogspot.com/2012/01/pengertian-post-modernisme.html
Khalimart: Postmodern >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Khalimart: Postmodern >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Khalimart: Postmodern >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK nR